Jumat, 04 Agustus 2017

Sukabumi Modern City atau Traditional City; Tanggapan Terhadap Penolakan Aplikasi Transportasi Berbasis Online

Pak wakil walikota: tidak benar adanya informasi bahwa aplikasi ojek online di kota Sukabumi di hentikan selama satu tahun. Yang benar adalah pemkot meminta mereka (perusahaan ojek online) untuk mengurus perizinan terlebih dahulu. Apabila perizinan telah diurus, silahkan bisa beroperasi kembali di kota Sukabumi.

Saya: syukurlah pak, tapi fakta di lapangan perusahaan aplikasi ojek online telah beroperasi hampir lebih dari 5 bulan di kota Sukabumi, ditandai dengan adanya kantor operasional di kota sukabumi, jadi apakah selama ini mereka tidak pernah di sidak oleh kementrian terkait? terus kementrian terkait dan atau pemkot kerjanya apa? qo sampai kecolongan hampir 5 bulan lamanya, apa mungkin terlalu banyak kerjaan ya pak sampai sampai tidak tersentuh oleh instansi terkait.

***

Saya berharap semoga mereka para pengusaha aplikasi transportasi online segera mengurus perizinan yang seharusnya dipenuhi, dan saya sebagai salah satu pengguna aplikasi, bisa kembali menikmati layanan yang diberikan.

Menolak perkembangan teknologi, sama dengan menolak terjangan tsunami, tak bisa di tahan. Inovasi atau mati.

Untuk para pengusaha angkot, ayo berinovasi, jadikan perkembangan teknologi sebagai sahabat dan mitra untuk mencapai keuntungan yang diinginkan.

Untuk pemerintah, sebetulnya bisa dibuatkan zona merah dan zona hijau. Daerah mana saja yang boleh dan daerah mana saja yang tidak boleh dilalui oleh aplikasi transportasi online, atau, bisa membatasi jam operasionalnya, di jam jam tertentu boleh beroperasi dan di jam tertentu tidak boleh.

Artinya, mari kita pikirkan solusi yang harus di tempuh..

Kalau tidak, gesekan antara pengusaha angkot konvensional dengan pengusaha transportasi umum akan kembali terjadi. Kalau kemarin ada motor yang dirusak pendemo, saya kuatir gesekan di masa yang akan datang akan lebih dari itu, karena terkesan pemkot tidak mengakomodir kepentingan kedua belah pihak.

Semoga, kota Sukabumi yang sedang membangun image nya sebagai smart city, harus menelan ludahnya sendiri, tatkala pemerintah daerah sendiri membatasi atau bahkan melarang aplikasi trnsportasi berbasis online ini beroperasi di kota Sukabumi.

Semoga ada solusi terbaik..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar