Minggu, 04 Desember 2016

Menginstall Aplikasi Whatsapp di Tablet; Berhasil..!

Menginstall Whatsapp di Tablet

Saya merupakan pengguna aplikasi chat whatsapp, sudah hampir setahun lebih saya menggunakan aplikasi ini di handphone saya yang kecil, dengan merk handphone yang sudah mendunia; evercoss hehe

Namun, belakangan ini, handphone evercos saya ini mengalami sedikit error. Masalah utamanya ada di pengetikan keyboard. Ada beberapa huruf yang tidak bisa di ketik. Seperti huruf q, a, z, p, l, m, baris sebelah kiri dan sebelah kanan papan ketiknya tidak berfungsi dengan baik, termasuk juga angka 1, 2, 9 dan 0.

Alhasil, setiap ada chatting dari kawan, baik itu via grup whatsapp maupun jalur pribadi atau japri, saya ga bisa membalas chattingan mereka.

Setiap kali mencoba membalas chattingan, ketikan yang saya input, papan ketiknya tak merespon, termasuk apabila layarnya saya putar, tetap saja tak berfungsi.

Solusi yang bisa di lakukan, adalah dengan membalas chattingan kawan, dengan menggunakan pesan suara.

Makin lama, papan ketik saya makin error, masalahnya kini tidak hanya tidak bisa mengetik, namun setiap saya membuka aplikasi, secara otomatis papan ketik sebelah kiri berfungsi dengan sendirinya tanpa saya ketik.. waduh.. cukup merepotkan.

Hingga pada satu ketika, terbersit di pikiran saya untuk mengunduh aplikasi whatsapp via google, karena sebagai informasi, aplikasi whatsapp ngga kompatibel dengan tablet yang saya miliki ini.

Setelah mencari di beberapa situs, saya mendapati aplikasi whatssapp yang bisa saya unduh dengan baik. Dan aplikasi whatsapp tersebut saya dapatkan dari situs lemoot. com, setelah aplikasi terunduh saya coba pasang di tablet saya ini.

Dan alhamdulillah, aplikasi whatsapp saya dapat terpasang dengan baik.

Hal pertama yang saya lakukan, adalah memigrasi semua data yang sebelumnya saya backup di penyimpanan cloud.

Setelah itu, alhamdulillah semua data yang sebelumnya ada di handphone evercoss saya, kini tersedia di tablet saya ini.

Alhamdulillah, kini saya bisa menggunakan aplikasi whatsapp tanpa harus mengalami kendala di papan ketiknya.

Lalu bagaimana nasibnya dengan evercoss saya? sepertinya, akan saya museum kan dulu aja, kalau beli baru lagi sepertinya ngga dulu lah, insya Allah cukup dengan tablet ini juga, mudah mudahan awet terus ni tablet :)

●●●●●

4 Desember 2016

Catatan Rizal, Penting dan perlu

#catatanrizal

Sabtu, 03 Desember 2016

Menjaga Semangat Persatuan Pasca 212

Menjaga Semangat Persatuan Pasca 212

Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah Subhanahu Wata'ala, acara Aksi Bela Islam 3 kemarin, Jumat 2 Desember 2016 berjalan dengan aman dan lancar.

Untuk saudaraku kaum muslimin muslimat yang kemarin hadir, bersyukur lah, bahwa anda semua hadir dan dapat mengikuti acara tersebut dengan baik, lancar dan penuh kekhusukan.

Momen indah nan penuh keberkahan, yang mungkin hanya akan terjadi sekali dalam hidup ini, doa dan dzikir serta di tutup dengan Sholat Jumat berjamaah. Sholat Jumat terbesar sepanjang sejarah Indonesia bahkan mungkin dunia.

Saya pribadi menyaksikan melalui streaming channel resmi Media Center Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI di youtube. Dan juga menyimak radio streaming melalui radio resmi Front Pembela Islam yang saya unduh melalui play store beberapa saat sebelum aksi di mulai.

Melalui media tersebut diatas, saya menyaksikan bagaimana  persatuan ummat dapat tercermin dari aksi tersebut. Islam yang damai dan rahmatan lil alamiin, islam yang tanpa sekat apapun, melebur menjadi satu, di satu tempat.

Momen berkumpulnya ummat islam di area monas, seperti berkumpulnya jamaah haji pada saat wukuf di Arafah, di puncak musim haji.

Doa dan dzikir dilantunkan sepanjang pagi dan siang pada saat aksi kemarin, bedanya, wukuf di arafah dilaksanakan selepas waktu dzuhur hingga terbenamnya matahari.

Akan tetapi esensinya sama, beristighfar memohon ampun, berdoa untuk kebaikan diri, keluarga dan negara, serta memperbanyak mengingat Allah subhanahu wata'ala.

Dari persamaan tersebut, seyogyanya, sebagai muslim, kita harus menjaga dengan betul, apa yang telah kita laksanakan dalam  aksi tersebut.

Saya meyakini, bila ada yang memohon ampun kepada Allah pada saat aksi kemarin, sampai meneteskan air mata, bahkan sampai tak ada lagi air mata yang keluar, saya pribadi meyakini, insya Allah, Allah menerima taubatnya.

Bila ada yang mendoakan kebaikan diri, keluarga, serta negeri kita tercinta, Indonesia, saya pun meyakini, insya Allah, Allah kabulkan doanya.

Pun bila kita berdoa, semoga negeri kita dipimpin oleh pemimpin yang amanah, yang adil, yang pro terhadap kepentingan pribumi, bukan menjadi proxy asing dan aseng, maka saya yakin Allah akan mengabulkan doa kita semua, hanya masalah waktu saja.

Saya meyakini, kemarin di Monas, adalah tempat yang mustajab untuk berdoa, di hari Jumat, di saat hujan turun, Insya Allah semua doa kita akan langsung menuju langit, menembus langit, dan Allah Maha Tahu, Maha Kuasa atas segala sesuatu, Kun Fayakun.

Sahabatku yang seiman, aksi telah dilaksanakan, sekarang bagaimana kita menjaga apa yang telah kita dapatkan selama 212 berlangsung. Banyak hikmah dan pelajaran yang kita semua bisa dapatkan. Salah satunya, persatuan ummat islam Indonesia.

Melalui aksi 212, persatuan kita sebagai ummat Islam yang telah lama renggang, yang telah lama tersekat oleh banyak sekat yang (mungkin) tanpa kita sadari sekatnya kita buat sendiri. Melalui aksi 212, kita kembali tersadar, betapa kita sebagai muslim harus bersatu padu kembali membela Islam. Agama yang rahmatan lil alamiin ini.

Pasca 212, mari kita jaga diri kita, keluarga serta negara yang kita cintai ini, dari pihak pihak yang ingin negeri ini mengalami kehancuran. Mari kita jaga negeri kita ini, dari pihak asing dan aseng yang telah mencengkeram negeri kita lewat penjajahan model baru; dengan pemberian utang.

Pasca 212, mari kita jaga ukhuwah islamiyah yang telah kita rajut ini dengan baik. Bahwa, kita sebetulnya memiliki musuh yang sama, yaitu ketidakadilan dan para proxy asing dan aseng di tanah nusantara ini.

Saya menyimak baik, khutbah yang disampaikan khatib pada saat aksi 212, bahwa kita ummat islam tidak ada masalah dengan perbedaan, kita tidak ada masalah dengan suatu etnis tertentu, kita tidak ada masalah dengan kebhinekaan, kita tidak ada masalah dengan itu semua, yang ummat islam tuntut adalah, persamaan dalam hukum. Bahwa hukum harus ditegakkan seadil adilnya bagi siapa saja, termasuk penegakan hukum bagi penista agama. Siapapun dia orangnya.

Aksi sudah dilaksanakan dengan sangat baik, langkah selanjutnya adalah mengawal terus kasus penistaan agama oleh BTP ini dengan serius, transparan dan berkeadilan.

Semoga pemimpin negeri yang kemarin ikut mendengarkan khotbah Jumat, juga ikut bersama sama mengawal kasus ini dengan sebaik baiknya. Tidak melindungi penista agama.

Akan tetapi bila ternyata, pemimpin negeri ini masih juga melindungi penista agama, maka kemungkinannya ada dua; pertama, pemimpin kita tertidur saat khatib sedang berkhutbah, atau yang kedua, telinganya telah tuli..

3 Desember 2016

Catatan Rizal, Penting dan perlu

#catatanrizal
#aksisuperdamai212
#aksibelasislam3
#tangkapahok
#penjarakanahok

Malam yang Dingin di Kota Jeddah

Ada yang beda di malam hari ini di kota Jeddah dan sekitarnya. Malam ini, udara begitu sejuk. Jalanan tampak basah tergenang air hujan yang membasahi bumi. Sejuk, sesejuk tanah kelahiran saya, Sukabumi.

Cuaca seperti ini seolah mengingatkan saya kepada Sukabumi, bila di Sukabumi, cuaca seperti ini hampir dapat dirasakan setiap malam, terlebih di musim penghujan.

Di sini, di Jeddah, hujan adalah sesuatu yang sangat langka terjadi, setiap tahunnya hampir dapat di hitung dengan jari, berapa kali hujan membasahi bumi Jeddah ini.

Rasa lapar membuat saya harus keluar rumah untuk membeli sesuatu yang dapat di makan. Seharian libur di rumah di isi dengan aktivitas tiduran dan olahraga sebentar, aktivitas rutin di hari libur.

Hari ini, saya berencana akan malam di sebuah restoran cepat saji McDonald di dekat salah satu ikon kota Jeddah, Sepeda Besar atau di sini di sebutnya Darraja Square.

Kurang lebih 10 menit, saya menyusuri jalanan menuju McDonald yang tak jauh dari rumah. Ditemani angin malam yang dingin menusuk. Angin dingin yang sesekali menerpa wajah ini.

Ada rasa bahagia, sedih bercampur menjadi satu.

Bahagia, karena malam ini saya masih bisa menikmati udara segar dan sejuk, sama seperti di rumah, di tanah air.

Sedih, karena sebetulnya saya ingin segera berkumpul lagi bersama keluarga di tanah air. Mungkin kalau saya ada di rumah saat ini, dengan kondisi dingin seperti ini, saya bisa menghabiskan malam bersama keluarga, canda tawa dan cerita ini itu, sambil mungkin makan gorengan bikinan istri tercinta.

Sesampai nya di McDonald, saya langsung memesan makanan dan kurang lebih 5 menit, pesanan saya sudah siap.

Malam ini saya sengaja memesan sandwich The Mushroom, salah satu Signature nya McDonald Arab Saudi, selain ada juga The Chicken Mexicano dan The Clubhouse, untuk dua yang disebutkan terakhir, saya kurang begitu tertarik, insya Allah mungkin dilain kesempatan bisa saya coba.

Oia sebagai informasi, untuk restoran di Arab Saudi, memberlakukan sistem terpisah untuk tempat makan antara orang yang membawa serta keluarga dengan yang datang sendiri. Dikenal dengan Family Section dan Single Section.

Setelah makanan siap, saya langsung menuju single section, dan ternyata kondisi di sana sangat sepi, hanya ada saya sendiri. Untungnya, tempatnya lumayan nyaman, kalau tempatnya serem nan angker, bisa bisa dalam hitungan menit saya langsung melambaikan tangan ke kamera hehe

Alhamdulillah, makanan yang saya pesan rasanya luar biasa, masih masuk selera lidah saya yang orang Timur, kenyang..

Meskipun, rasanya kurang lengkap sih, karena ga ada nasi (tetep harusnya disanguan ya alias pake nasi hehe)

Alhamdulillah... malam ini masih bisa merasakan nikmatnya makan malam dan ditemani cuaca yang dingin..

Sepanjang jalan pulang, fikiran melayang ribuan kilometer jauhnya ke Sukabumi.. Kota asri campernik.. kota dimana segala cita dan harapan berawal dari sana..

Fisik memang ada di Jeddah tapi hati dan pikiran ada di Sukabumi.. Semoga suatu saat nanti, Allah berkenan memberi kesempatan saya untuk kembali menghirup udara sejuk Sukabumi, kembali berkumpul bersama keluarga besar dan keluarga kecilku, istri dan anak tercinta. Aamiin..

Rindu kampung halaman..

2 Desember 2016

Jumat, 02 Desember 2016

Mengetuk Pintu Langit di Monas

Mengetuk Pintu Langit di Monas

Pada saat tulisan ini buat jam di handphone saya menunjukkan pukul 03.20 waktu arab saudi, pada saat yang bersamaan jutaan ummat islam di tanah air hari ini Jumat, 2 Desember 2016 sudah memenuhi area Monumen Nasional, Jakarta.

Aksi bela islam 3 ini adalah kelanjutan aksi bela islam 2 dengan tuntutan yang sama, yakni penegakan hukum atas kasus penistaan agama oleh tersangka Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok.

Sebagai informasi, pada kondisi normal, daya tampung area Monas adalah sebanyak 700 ribu orang, dengan berkumpulnya ummat Islam dari seluruh pelosok tanah air dan bahkan ada ummat islam dari luar negeri menghadiri aksi bela islam ini, kini setiap sudut area Monas sudah penuh.. Masya Allah..

Dengan daya tampung Monas sebanyak 700 ribu orang tersebut, hampir dapat dipastikan, jamaah akan membludak hingga Jl. Merdeka, Jl Thamrin hingga Bundaran Hotel Indonesia. Lautan manusia akan nampak menyemut memenuhi area Monas dan sekitarnya, di prediksi hampir 3 juta ummat Islam pagi ini sudah bersiap dan berkumpul di Area sekitar Monas, dan mungkin lebih dari itu.

Wahai kaum muslimin muslimat yang saat ini sudah mulai berkumpul berdzikir dan berdoa di tanah Fatahillah sana, saya iri tidak bisa ikut aksi dan berkumpul bersama kalian.

Saya iri tidak bisa berkontribusi terhadap bela aksi ini, seperti kontribusi dan perjuangan kalian di tanah air, yang dengan harta dan tenaga bahu membahu untuk perjuangan membela al quran, bahkan ada yang rela harus rela berjalan ratusan kilometer menuju jakarta.

Saya iri terhadap kalian, yang dengan penuh keikhlasan mengorbankan harta yang dimiliki untuk perjuangan ini. Bahkan saya lihat di video yang muncul di timeline facebook saya, ada seorang ibu yang secara spontan memberi uang sebesar 50 ribu rupiah kepada salah seorang peserta aksi yang berjalan dari ciamis ke jakarta, sungguh sebuah pemandangan yang begitu mengiris kalbu, sungguh ini perjuangan yang luar biasa.

Mungkin bagi si ibu tersebut, uang 50 ribu rupiah  bukanlah uang yang sedikit, sangat ia butuhkan, tetapi demi perjuangan ini, ia rela berkorban. Lagi lagi saya iri.

Saya iri terhadap kalian kaum muslimin yang saat ini ada di tanah Fatahillah sana, berjuang dengan segala upaya memperjuangkan menegakkan agama Allah dan menjaga kesucian Al Quran. Bahkan ada yang sampai menyewa pesawat terbang, dari pulau Kalimantan sana, untuk menuju pulau Jawa. Lagi lagi saya iri.

Saya takut, apa yang akan saya jawab, apa yang akan saya pertanggungkawabkan dihadapan sang Pencipta ketika kelak di hari pembalasan nanti, ketika saya ditanya, kontribusi apa yang telah saya lakukan untuk membela Al Quran??

Ya robb, maafkan diri ini, saat ini saya hanya bisa berkontribusi dengan doa. Saya hanya bisa berdoa untuk keselamatan dan kemenangan kaum muslimin di Indonesia.

Saya hanya bisa berkontribusi lewat postingan di media sosial yang saya punya ini, serta share postingan yang menurut saya bermanfaat untuk perjuangan aksi ini.

Semoga, kontribusi saya yang sangat kecil ini menjadi saksi di akhirat kelak, di posisi mana saya berada, ketika Al Quran dinistakan.

Untuk saudara saudaraku seiman yang ada di tanah Fatahillah, berdoalah. Ketuklah pintu langit. Saya yakin seyakin yakinnya, pintu langit mudah terbuka, dibanding kalau kita mengetuk pintu istana.

Ketuklah pintu langit dengan nada lirih, dan penuh pengharapan..

Ya robb, hancurkanlah, cerai beraikanlah mereka yg memerangi kami, yangg membuat banyak tipu daya dan fitnah untuk kami..

Ya Allah, Pemilik hidayah, Penguasa semua hati, berilah hidayah untuk bapak Basuki Tjahaya Purnama, karena kami yakin beliau belum faham kebenaran dan kemuliaan Islam..

Ya Allah, berilah kepada kami, pemimpin yang takut kepada Mu, dengan demikian ia akan menegakkan keadilan dengan seadil adilnya...

Ya Allah, berilah kepada kami negeri yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofuuur..

Semoga Allah subhanahu wata'la berkenan mengabulkan doa kita semua dimanapun berada. Percayalah, kalau segala daya dan upaya telah dilakukan; maka sandarkanlah semuanya kepada Rabb semesta alam. "Cukuplah Allah menjadi penolong bagi kami dan Dia adalah sebaik-baik Pelindung". (Q.S Ali Imron 173)

Akhir kata, selamat melaksanakan Aksi Bela Islam 3.. Allahu Akbar

2 Desember 2016

*****

Catatan Rizal, Penting dan Perlu

#catatanrizal
#tangkapahok
#penjarakanahok
#monas
#aksibelaislam