Selasa, 25 April 2017

Rezeki itu tidak mesti berupa materi saja

Bismillah.. Alhamdulillah

Memang betul adanya, rezeki itu tidak mesti berupa materi saja. Ia bisa berupa berbagai macam bentuk kenikmatan yang kita rasakan kehadirannya.
Rezeki itu bisa berupa istri yang sholihah, bisa berupa anak yang berbakti kepada orang tua,i bisa berupa atasan yang baik, tempat kerja yang nyaman, serta mitra kerja yang saling mendukung satu sama lain. Atau bisa jadi berupa saudara, kerabat dan sahabat yang selalu hadir disaat suka dan duka dalam perjalan hidup kita.
Ketika saya mengetik status facebook ini pun, itu bagian dari rezeki dari Allah yang sangat luar biasa. Saya lancar menyentuh keypad tab saya ini dengan baik dan lancar. sinkron antara otak hati dan jempol saya ini. Sehingga saya bisa menulisnya dengan baik.
Ketika anda membaca status facebook saya pun, itu bagian dari rezeki dari Allah yang sangat luar biasa, sepersekian detik, mata anda membaca kemudian mengolahnya dalam otak, hingga pada akhirnya anda bisa membaca status facebook saya ini dengan baik. Masha Allah..
Alhamdulillah, ya robb maafkan kami bila kami tak pandai bersyukur.. di uji sedikit saja, mengeluh nya bukan main, padahal.. padahal kenikmatan yang setiap saat dinikmati begitu luar biasa dan takkan pernah dapat dihitung.

Buah Naga; sebuah catatan kecil

Buah Naga; sebuah catatan kecil
Dragon fruit atau bahasa kita nya mah buah naga, merupakan salah satu buah yang memiliki banyak keistimewaan, sebagai gambaran saja dari 100 gram buah naga, tersimpan banyak kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan. Mulai dari 60 kkal kalori, 0,53 gram protein, 0,71 gram serat, 11,5 gram karbohidrat, 134,5 mg kalsium, 0,65 mg zat besi, 87 mg fosfor, 9,4 mg vitamin C, hingga kadar air mencapai 90% telah tertanam dalam buah kaktus ini.
Dari beberapa artikel yang saya temukan, dapat ditarik kesimpulan, bahwa buah naga ini merupakan buah dari jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus. Penyebaran buah ini diawali dari tanah kelahirannya yaitu Meksiko, hingga masuk ke negara-negara Asia seperti Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Taiwan dan negara kita Indonesia.
Di Indonesia sendiri buah naga masuk dan mulai dikenal sekitar tahun 2000, dan bukan dari budidaya sendiri melainkan di impor dari Thailand. Padahal pembudidayaan tanaman ini relatif mudah dan iklim tropis di Indonesia sangat mendukung pengembangannya.
Dan menurut penelusuran saya melalui sesi tanya jawab dan kepoin mbah google, buah naga ini juga alhamdulillah sudah sampai di kampung halaman saya sejak tahun 2013 silam dan alhamdulillah saat ini sudah beberapa kali masa panen ( http://www.pn8.co.id/pn8/index.php… ) .
Informasi yang saya dapat, untuk harga per kilo gram buah naga ini ada di kisaran 20 rb s.d 35 rb rupiah saja. Itu harga di wilayah kota dan kabupaten sukabumi. Lalu berapa harga buah naga yang ada di Jeddah, Arab Saudi? Untuk mengetahui berapa harga buah naga di negeri kaya minyak ini, saya coba menelusuri ke salah satu tempat perbelanjaan terbesar di Jeddah, yaitu Hyper Panda.
Tidak sulit untuk menemukan buah naga di pusat perbelanjaan ini, dan setelah dicek, ternyata harga yang harus saya bayar untuk membeli satu kilo buah naga di sini adalah sebesar SAR 37.5 atau sekitar Rp. 131.250,00 (kurs 3.500).
Mengapa bisa semahal itu, ada beberapa alasan; buah naga yang ada di sini, adalah buah naga yang di impor dari kawasan asia atau amerika, yang pastinya memerlukan cost yang tidak sedikit. kedua, saudi tidak dapat menanam sendiri buah naga, mengingat saudi bukan negara tropis, yang setiap hari di guyur hujan hehe.
Alhamdulillah, bersyukur, Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alamnya, nanam tumbuhan apapun insya Allah jadi. Hanya saat ini tantangannya adalah bagaimana memanfaatkan potensi sumber daya alam ini dengan baik. Faktor cuaca sudah oke, faktor sumber daya manusia nya juga sudah oke, tinggal dukungan dari sisi birokrasinya yang belum maksimal(sok sok an jadi pengamat ni hehe).
Birokrasi diharapkan bisa mendukung bagaimana menciptakan Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, dan tidak cukup kaya akan sumber daya alam. namun juga merumuskan, bagaimana hasil hasil sumber daya alam tersebut bisa bersaing dan menembus mancanegara.
Saya berharap dan memimpikan, bahwa ketika kita pergi ke Dubai, Jeruk yang kita makan adalah jeruk yang didatangkan dari kebun kita yang ada di Jawa Timur. Ketika kita jalan jalan ke Arab Saudi, kita beli salak yang berasal dari Yogyakarta. Pun demikian, ketika jalan jalan ke Amerika dan Eropa, kita makan Pisang yang berasal dari kebun yang ada di Sukabumi, Jawa Barat.
Pada akhirnya; kaya akan sumber daya alam saja tidaklah cukup, perlu dukungan dari semua pihak pemangku kebijakan, bagaimana merumuskan hasil hasil pertanian dan perkebunan kita memiliki kualitas ekspor yang lebih unggul di banding negara tetangga. Kemudian dilanjutkan dengan kemudahan proses ekspor hasil kebun kita dengan baik, jangan di persulit apalagi sengaja mempersulit.
Menurut saya, sepertinya Indonesia harus memiliki visi yang jauh ke depan, Arab Saudi sudah mengumumkan Visi nya dengan Saudi 2030. Indonesia juga seharusnya juga memiliki visi 10, 20, 30 tahun ke depan.
Visi adalah penglihatan kita jauh ke depan, bagaimana mungkin kita ingin maju dan menjadi bangsa yang besar, sedang kita sebagai bangsa tidak memiliki visi yang jelas untuk 10 atau 30 tahun ke depan Indonesia harus seperti apa. Atau jangan jangan pemimpin kita visi nya cuma sampai 5 tahun saja? visi nya sampai pilpres dan pilkada saja? Allahu 'alam.
Kembali ke soal buah naga. Setelah tahu harganya 37.5 real per kilo, saya langsung balik kanan dan langsung menuju rak lain dan mengambil satu kilogram pisang seharga SAR 4.5, dan anda tau di import dari mana? ternyata pisang ini berasal dari Philipina.
Dengan luasnya pusat perbelanjaan ini dan beraneka ragam buah import maupun lokal, saya sedih, sedih karena saya tak melihat ada buah yang di import dari negeri kita. Indonesia. Sungguh terlalu.
Semoga, di waktu waktu mendatang, buah buahan kita bisa membanjiri Arab Saudi, bisa membanjiri kawasan timur tengah ini, bisa membanjiri Amerika dan kawasan Eropa. Insya Allah bisa.
Alhamdulillah, rasa sedih saya sedikit terobati, tatkala dapat pesan whatsapp dari istri, yang memfotokan isi lemari pendingin di rumah, dengan bagian bawahnya terisi full dengan buah naga hasil bumi di kampung saya, Ciemas. Thanks cinta. Kamu memang luar biasa, tau aja kalo suami mu ini suka banget dengan buah buahan. Semoga buah naganya semanis senyummu. #bukangombal
Jeddah, 18 Maret 2017 Menjelang Shubuh.

Bukan Lagi Mimpi

Bukan Lagi Mimpi

waktu takkan pernah mengingkari diri
jam takkan pernah mengkhianati menit
dan menit takkan pernah mengkhianati detik
waktu berjalan mengikuti takdirnya
menepati janji yang telah dituliskan untuknya
tepat dan berdetak..
mengikuti irama masa yang semakin mendekat
adakah sang waktu pernah berbohong
memperlambat atau mempercepat dirinya
kalaupun iya ia pernah memperlambat dirinya
bukan karena kehendaknya
namun karena rotasi bumi dan matahari yang melambat
andai waktu bisa bicara
ia akan mengingatkan kita akan kesabaran
seolah ia ingin mengatakan
aku takkan pernah pergi
aku mengikuti takdirku yang telah dicatat
aku mengikuti kehendak sang Pencipta
bersabarlah.. hingga pertemuan itu bukan lagi sebuah mimpi..

Belajar pada Angsa

Belajar pada Angsa
kita boleh saja hidup di kampung
namun pola pikir dan cita cita tak boleh terkungkung
tali silaturahim harus terus disambung
agar hidup bahagia dan selalu untung
kita boleh saja hidup di kota
namun ingat etika dan sopan santun harus tetap di jaga
memanusiakan manusia adalah yang utama
agar hidup senang tanpa derita
kita boleh saja hidup di negara berkembang
namun pemikiran harus terus mengembang
semangat memberdayakan diri dan lingkungan
menjadi pribadi militan yang terus berkembang
untuk kebaikan diri dan lingkungan
kita boleh saja hidup di negara maju
namun kita tak boleh silau akan harta yang kadang menipu
semangat membantu sesama harus terus di pacu
menjadi pribadi yang penuh kemanfaatan selalu
kebaikan diri dan ummat selalu ada di kalbu
hidup boleh di mana saja
namun, bejalarlah pada angsa yang berenang
ia akan berenang dengan posisi yang sama
meski air tempat ia berenang berubah warna dan rasanya

ayo ke museum..!

ayo ke museum..!

Alhamdulillah, hari sabtu kemarin (11/02) saya dan kawan saya bisa meluangkan sedikit waktu untuk bisa kembali jalan jalan di sekitar Jeddah yang sangat indah ini.
Kali ini, saya ingin berbagi cerita sedikit tentang yang namanya objek wisata yang mungkin kurang begitu diminati masyarakat kita, apalagi kalo bukan museum. ya, museum yang ada di kota Jeddah.
Sebagai informasi, di Jeddah ini ada begitu banyak museum yang menyuguhkan segudang informasi masa lalu kehidupan jazirah arab serta budayanya yang sangat khas. Ada banyak jenis museum yang bisa di kunjungi, indoor maupun outdoor.
Beberapa museum tersebut diantaranya adalah;

1. Jeddah's science and technology museum
2. Castle of Cultural Arts,
3. Khozam Palace Museum,
4. Pasha Mosque,
5. Open Air Museum
6. Makkah Gate,
7. Municipality Museum (Bait Al Balad),
8. Abdul Raouf Khalil’s museum,
9. Al Tayabat Museum

Alhamdulillah, saya sendiri selama berada di Jeddah ini sudah pernah mengunjungi lima museum yang terakhir disebutkan di atas, yaitu Open Air Museum, Makkah Gate, Municipality Museum (Bait Al Balad), Abdul Raouf Khalil’s museum, Al Tayabat Museum.
Khusus untuk tulisan kali ini, secara khusus saya akan membahas sedikit tentang Al Tayabat Museum. Yuk langsung aja, berikut liputannya.

Museum Al Tayabat bernama lengkap Al Tayibat City Museum for International Civilization, terdiri dari empat lantai dan memiliki ruangan sebanyak 300 ruangan lebih. Dan yang lebih menariknya adalah setiap ruangan terdiri dari berbagai macam pameran yang berisi sejarah Arab Saudi.
Selain itu, di museum ini juga dipamerkan, old oil paintings, rock carvings, tapestries, traditional Arabic costumes, dan pottery. Menarik bukan?

Nah, berapa sih tiket masuk museum ini? Untuk tiket masuknya sendiri adalah sebesar 50 real per orang, khusus untuk pelajar adalah sebesar 25 real per orang.
Adapun jam buka museum ini dari jam 8 pagi sampai 12 siang, dilanjut dari jam 5 sore sampai 9 malam.

Dengan harga tiket yang bisa terbilang mahal ini, saya kira sepadan dengan apa yang akan kita dapatkan didalam museum ini. Kesan dan pengalaman yang mungkin takkan pernah bisa kita lupakan.
Sama seperti kebanyakan museum yang ada di Indonesia, museum ini juga tidak terlalu banyak pengunjung, dengan gedung yang sangat luas berlantai empat ini, rasa rasanya kita di ajak dan terlempar ke suasana jazirah arab khusunya arab saudi dalam kurun waktu puluhan atau ratusan tahun yang lalu. Kesan yang mungkin akan terus diingat oleh setiap orang.

Saya punya sedikit mimpi yang mungkin bisa dijadikan salah satu masukan untuk para pengusaha travel umroh kita, yaitu menambah destinasi kunjungan ke museum yang berada di Jeddah ini sebagai tambahan destinasi yang ada di dalam paket umroh yang ada.

Tentu, kunjungan ini tidak akan menyita waktu yang terlalu lama, cukup satu atau dua jam saja saya rasa sudah cukup memadai. Setidaknya, tidak melulu harus ke pusat perbelanjaan maupun ke masjid terapung saja, tetapi kunjungan ke museum yang ada di Jeddah ini bisa dijadikan pelengkap paket umroh dari biro travel. Dan mungkin, ini bisa menjadi nilai tambah bagi perusahan travel tersebut di bandingkan dengan perusahaan travel lainnya, terlebih persaingan perusahaan travel saat ini sudah sangat ketat.

Demikian tulisan ringan saya tentang Al Tayibat City Museum for International Civilization, semoga bisa bermanfaat dan sedikit menambah informasi kita di pagi hari ini.
Sekian dan terimakasih sudah berkenan membaca :)

Ahad, 12 Februari 2017 pkl 04.10