Kamis, 07 Mei 2015

Bercita-cita melanjutkan studi master di Brunei: Bismillahirrohmaanirrohiim

Bismillah
Sekitar beberapa pekan kemarin, saya melihat status facebook seorang teman saya sewaktu menempuh pendidikan strata satu di Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia, dari statusnya terlihat kalau ia diterima di Durham University, UK. Masya allah, suatu kesempatan luar biasa yang telah Allah berikan untuknya, semoga ilmu yang didapat disana dapat bermanfaat tidak hanya untuk dirinya akan tetapi juga untuk masyarakat luas.

Berbicara dan membahas mengenai lanjut studi, dengan seizin Allah, setelah menyelesaikan masa kontrak kerja saya di sini saya akan mempersiapakan diri untuk apply ke perguruan tinggi impian saya yaitu university brunei darussalam, di negara brunei darussalam dan mengambil program master islamic finance.

Mengapa pilihan saya ke Negara Brunei? Ada beberapa hal dan pertimbangan mengapa semenjak kuliah S1 saya mempunyai cita-cita bisa kuliah di Brunei Darussalam, yaitu: lingkungan negara brunei yang kondusif untuk belajar, UBD adalah salah satu dari 50 top university di Asia, yang tentunya memiliki kualitas perkuliahan yang sangan bagus, perhatian negara brunei terhadap sistem ekonomi islam, dan alasan berikutnya ialah jarak indonesia dan brunei yang tidak terlalu jauh sehingga memungkinkan saya untuk pulang ke indonesia minimal dua kali dalam setahun.
Hal hal diatas itulah yang membuat saya bertekad unuk dapat meraih cita cita melanjutkan studi di negara brunei darusalam, melanjutkan studi program master dan doktoral di sana, semoga Allah mengabulkan, aamiin

Sabtu, 09 mei 2015. Pkl 08.22 pm
Akomodasi tercinta

Selasa, 05 Mei 2015

7 Hal Unik dan Menarik yang Ada di Masjid Arab SAudi

Bismillah
Dalam postingan kali ini saya akan mencoba untuk mengulas 7 hal menarik dan unik yang ada di masjid arab saudi di bandingkan dengan masjid-masjid lainnya di wilayah lain.
Berikut 7 hal menarik dan unik tersebut menurut versi on the eh salah hehe... Versi rizal;
1. Sandaran kursi di shaf pertama.

Di shaf / baris terdepan di lengkapi dengan sandaran, sehingga untuk jamaah yang datang ke masjid lebih awal dan menuju shaf terdepan posisi duduk bisa menyender ke sandaran yang ada. Hal ini membuat nyaman jamaah karena selagi berdzikir atau membaca al quran.
2. Banyak kursi lipat

Apabila kita berjamaah di masjid yang berada di arab saudi, apabila kita perhatikan di setiap masjid banyak terdapat kursi lipat. Kursi ini diperuntukan untuk jamaah yang sudah lanjut usia atau jamaah yang secara fisik tidak bisa duduk tahiyat awal maupun akhir. Sehingga membutuhkan kursi pada saat melaksanakan sholat.

3. Disediakan air minum gratis

Nah hal yang satu ini, membuat saya betah di masjid yang ada di arab saudi. Bagaimana tidak, apabila di saat kita haus, kita bisa langsung menuju show case yang didalamnya terdapat air mineral dalam kemasan botol 330 ml. Dan di beberapa masjid ada juga yang menyediakan air mineral dalam dispenser air yang bisa langsung kita ambil melalui gelas plastik sekali pakai.

4. Tidak terdapat mimbar

Berbeda dengan masjid yang berada di tanah air, masjid di arab saudi tidak terdapat mimbar. Kalau di tanah air, apabila ada ustadz yang memberi tausyiah biasanya melalui mimbar, kalo di arab saudi biasanya selepas sholat wajib, sang syeikh langsung tausiyah sambil posisi duduk atau berdiri.

5. Letak tempat wudhu terpisah dengan bangunan masjid.

Secara umum, bisa kita jumpai bahwa letak dari tempat wudhu selalu terpisah dengan bangunan masjid, hal ini dimungkinkan untuk menjaga kesucian masjid.

6. Ruangan sholat untuk perempuan (akhwat) terpisah

Sebagai negara yang menganut hukum islam, saudi juga memperhatikan mengenai interaksi antara lawan jenis. Untuk menjaga hal yang tidak diinginkan dan fitnah, maka untuk pelaksanaan sholat nya pun, kaum akhwat di saudienempati ruangan khusus akhwat yang letak nya di samping ruang utama masjid lengkap dengan tempat wudhu di dalamnya.

7. Kafsah gratis di hari jumat

Sedekah merupakan sunnah dan di anjurkan untuk dilaksanakan oleh seorang muslim dalam kesehariannya. Nah, masjid di arab saudi pada hari jumat, selepas sholat jumat biasanya membagikan makanan khas Kafsah yakni makanan yang terdiri dari nasi dan ayam. Memang tidak semua masjid membagikan makanan, ada beberapa masjid yang membagikan dalam bentuk uang tunai kepada jamaah yang membutuhkan. Tentunya hal ini di dukung oleh para donatur atau dermawan di sekitar masjid.

Itu tadi tujuh hal unik dan menarik yang ada di masjid di arab saudi. Terimakasih sudah mampir dan berkunjung :)

Senin, 04 Mei 2015

Membangun toko ritel syariah: menjadi penyeimbang di tengah gempuran toko ritel konvensional

Hal yang menarik untuk kita cermati, tatkala dalam waktu kurang dari dua tahun ini, kita semua dimanapun anda berada, entah di bagian barat indonesia, tengah dan timur pasti mengalami begitu maraknya pembukaan toko ritel yang begitu masiv di lingkungan tempat tinggal kita.
Hampir di setiap belokan, di setiap lokasi dekat pusat keramaian, hampir bisa di pastikan toko ritel atau minimarket.
Di satu sisi, kehadiran minimarket dijadikan sebuah indikator modern tidaknya wilayah tersebut, jika ada minimarket maka stigma untuk wilayah itu bisa dikatakan maju, modern, dibanding wilayah tetangganya yang belum memiliki minimarket serupa. Tetapi pertanyaannya, benarkah demikian?
Menurut saya, tidaklah demikian. Pernyataan yang mengatakan minimarket dijadikan indikator kemajuan suatu wilayah tidaklah tepat. Justru seharusnya ada instrumen lain, ada indikator lain yang seharusnya dijadikan indikator kemajuan dan kemodernan sebuah wilayah, seperti tersedianya layanan publik yang sangat bagus. Tersedianya lapangan pekerjaan yang dapat mengikis habis angka pengangguran di wilayah tersebut, dan yang tidak kalah penting ialah indeks pembangunan manusia di wilayah tersebut.
Hal yang terakhir disebutkan diatas, dapat kita lihat dari berapa jumlah lulusan sekolah menengah atas dan berapa jumlah lulusan perguruan tinggi di wilayah tersebut, hal ini lah yang sebetulnya yang seharusnya kita jadikan tolak ukur kemodernan suatu wilayah dan bukan dilihat dari berapa minimarket yang dibangun, berapa jumlah bangunan dan atau gedung tinggi di wilayah itu. Karena seyogyanya, penbangunan mental masyarakatlah, akhlak masyarakat yang terpuji, beriman dan bertaqwa, serta beramal sholeh menjadi kunci modern atau tidaknya wilayah tersebut.
Lalu bagaimana kita selaku seorang muslim menyikapi maraknya minimarket yang saat ini ada?
Jawabannya ialah, sekiranya secara capital kita mampu membangun, secara sistem information technology sudah siap, secara sumberdaya insani sudah matang, perizinan yang legal, maka saran saya; bangunlah bisnis minimarket dengan konsep syariah.
Mininarket dengan konsep syariah ialah minimarket yang mengedepankan nilai-nilai keislaman yang kuat, nilai-nilai hubungan manusia dengan manusia lain terjaga dengan baik, hubungan pemilik dengan pekerja yang baik, hubungan pekerja dengan konsumen, serta hubungan pengelola dengan distributor yang saling menguntungkan dan mengedepankan nilai nilai kejujuran.
Hal yang terpenting yang dapat membedakan antara mininarket konvensional dengan minimarket syariah ialah;
1. Pada setiap akan memasuki waktu sholat, maka toko akan di tutup dan akan kembali di bula setelah selesai waktu sholat
2. Apabila terdapat karyawati, maka di wajibkan menggunakan hijab
3. Tidak di buka selama 24 jam. Jam operasional dari jam 08.00 s.d 22.00.
4. Tidak menjual minuman beralkohol dan atau makanan haram lainnya.

Hal tersebut diatas yang akan menjadi fondasi dari dibukanya sebuah minimarket syariah, yang tidak hanya mengedepankan keuntungan duniawi akan tetapi juga mengedepankan nilai nilai keislaman yang indah dan berkah. Wallahu'alam

Kos kosan syariah, mungkinkah?

Bismillah.
Pernah suatu waktu dalam fikiran saya terbersit bercita-cita membuat usaha di bidang kos-kosan, akan tetapi bukan sekadar kos-kosan biasa namun juga didalam nya ada konsep kos-kosan syariah.
Kos-kosan yang di maksud ialah kos-kosan yang tentu saja didalamnya terkandung nilai-nilai syariah, nilai nilai keislaman yang di pegang teguh, seperti salah satunya ialah tidak memperbolehkan menerima dan atau memasukkan tamu ke kos kosan di luar dari mahramnya.
Selain hal di atas, ada beberapa hal lain yang secara tekhnis harus ada di dalam sebuah kos-kosan syariah, yakni: tersedianya fasilitas mushola di lingkungan kosan, tersedianya lobi untuk tamu sehingga tamu diharap cukup mengobrol di tempat ini tanpa harus masuk ke kamar, tersedianya jadwal sholat di setiap kamar kos, tersedianya penunjuk arah kiblat di setiap kamar, lahan parkir kendaraan yang memadai dan dan disediakannya kitchen yang memadai untuk memasak keperluan sehari-hari, loundry room yang memadai dan tempat menjemur pakaian yang memadai.
Selain yang di sebutkan di atas, ada hal lain yang perlu di siapkan yakni ada nya pengeras suara di setiap lorong bangunan kosan yang di pergunakan untuk mengumandangkan adzan di setiap memasuki waktu sholat.
Hal yang terakhir adalah metode pembayaran dari penghuni kosan yang di bayarkan kepada pemilik atau pengelola kos-kosan syariah ini melalui perbankan syariah, tentunya melalu rekening giro atau tabungan pemilik atau pengelola kos-kosan syariah.
Saya berpendapat, dengan terpenuhinya poin-poin diatas, kos-kosan syariah sangat dimungkinkan untuk di bangun di lokasi yang dirasa bagus untuk di bangun sebuah kos-kosan syariah. Semoga kita sebagai pemilik kosan syariah, tidak hanya mengejar keuntungan secara duniawi saja, akan tetapi bagaimana nilai-nilai syariah bisa di implementasikan di setiap lini bisnis yang kita bangun. Insya Allah berkah.