Sabtu, 03 Desember 2016

Malam yang Dingin di Kota Jeddah

Ada yang beda di malam hari ini di kota Jeddah dan sekitarnya. Malam ini, udara begitu sejuk. Jalanan tampak basah tergenang air hujan yang membasahi bumi. Sejuk, sesejuk tanah kelahiran saya, Sukabumi.

Cuaca seperti ini seolah mengingatkan saya kepada Sukabumi, bila di Sukabumi, cuaca seperti ini hampir dapat dirasakan setiap malam, terlebih di musim penghujan.

Di sini, di Jeddah, hujan adalah sesuatu yang sangat langka terjadi, setiap tahunnya hampir dapat di hitung dengan jari, berapa kali hujan membasahi bumi Jeddah ini.

Rasa lapar membuat saya harus keluar rumah untuk membeli sesuatu yang dapat di makan. Seharian libur di rumah di isi dengan aktivitas tiduran dan olahraga sebentar, aktivitas rutin di hari libur.

Hari ini, saya berencana akan malam di sebuah restoran cepat saji McDonald di dekat salah satu ikon kota Jeddah, Sepeda Besar atau di sini di sebutnya Darraja Square.

Kurang lebih 10 menit, saya menyusuri jalanan menuju McDonald yang tak jauh dari rumah. Ditemani angin malam yang dingin menusuk. Angin dingin yang sesekali menerpa wajah ini.

Ada rasa bahagia, sedih bercampur menjadi satu.

Bahagia, karena malam ini saya masih bisa menikmati udara segar dan sejuk, sama seperti di rumah, di tanah air.

Sedih, karena sebetulnya saya ingin segera berkumpul lagi bersama keluarga di tanah air. Mungkin kalau saya ada di rumah saat ini, dengan kondisi dingin seperti ini, saya bisa menghabiskan malam bersama keluarga, canda tawa dan cerita ini itu, sambil mungkin makan gorengan bikinan istri tercinta.

Sesampai nya di McDonald, saya langsung memesan makanan dan kurang lebih 5 menit, pesanan saya sudah siap.

Malam ini saya sengaja memesan sandwich The Mushroom, salah satu Signature nya McDonald Arab Saudi, selain ada juga The Chicken Mexicano dan The Clubhouse, untuk dua yang disebutkan terakhir, saya kurang begitu tertarik, insya Allah mungkin dilain kesempatan bisa saya coba.

Oia sebagai informasi, untuk restoran di Arab Saudi, memberlakukan sistem terpisah untuk tempat makan antara orang yang membawa serta keluarga dengan yang datang sendiri. Dikenal dengan Family Section dan Single Section.

Setelah makanan siap, saya langsung menuju single section, dan ternyata kondisi di sana sangat sepi, hanya ada saya sendiri. Untungnya, tempatnya lumayan nyaman, kalau tempatnya serem nan angker, bisa bisa dalam hitungan menit saya langsung melambaikan tangan ke kamera hehe

Alhamdulillah, makanan yang saya pesan rasanya luar biasa, masih masuk selera lidah saya yang orang Timur, kenyang..

Meskipun, rasanya kurang lengkap sih, karena ga ada nasi (tetep harusnya disanguan ya alias pake nasi hehe)

Alhamdulillah... malam ini masih bisa merasakan nikmatnya makan malam dan ditemani cuaca yang dingin..

Sepanjang jalan pulang, fikiran melayang ribuan kilometer jauhnya ke Sukabumi.. Kota asri campernik.. kota dimana segala cita dan harapan berawal dari sana..

Fisik memang ada di Jeddah tapi hati dan pikiran ada di Sukabumi.. Semoga suatu saat nanti, Allah berkenan memberi kesempatan saya untuk kembali menghirup udara sejuk Sukabumi, kembali berkumpul bersama keluarga besar dan keluarga kecilku, istri dan anak tercinta. Aamiin..

Rindu kampung halaman..

2 Desember 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar