Senin, 13 Juni 2016

Sukses yang Sesungguhnya

Terimakasih cinta, telah menyemangati sampai sejauh ini. Langkah ini semakin kuat. Langkah ini semakin menemukan visinya. Dan langkah ini adalah bagian dari langkah langkah kecil kita bersama.

Goresan tinta telah mengering. Ketikan keyboard telah tersimpan difoldernya dengan baik. Dan kini ikhtiar dan doa senantiasa dipanjatkan pada Pemilik Semesta, Allah SWT. Dukungan mu adalah penyemangat perjuangan ini. Support mu adalah oase di di tengah gurun kehidupan ini.

 "y syg saling support saling ingatkan ya... jgn terlena smuanya .. kwatir nanti kita g bs keluar dr zona nyaman ...k jongjonan..malah menunda kesuksesan... lebih baik mnunda kesenangan untuk ksuksesan kita". Ini adalah chat yang engkau kirim via bbm di tgl 12 Juni 2016 pkl 00.38.

Semoga visi kita akan tetap sama. Seperti layaknya pilot dan kopilot dalam sebuah pesawat, menuju sebuah titik koordinat yang haruslah sama, tak bisa berbeda tujuan. Titik koordinat itu ialah sukses dunia dan akhirat. Tidak hanya aku atau kamu, tapi kita dan seluruh keluarga kita.

Sebagai suami serta ayah dari anak-anak kita, tujuan kita ialah kesuksesan dunia dan akhirat. Definisi sukses ialah ketika kita bisa berkumpul kembali di surgaNya kelak. Bersama-sama menghirup aroma surga. Bersama sama tinggal di surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Kekal nan abadi.

Sebagai suami dan ayah dari anak keturunan kita, cukuplah firman Allah SWT ini jadi peringatan, motivasi serta visi hidup yang sesungguhnya. Firman Allah yang dimaksud ialah Quran Surat At Tahrim ayat 6. Yang artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. At Tahrim 66:6)

 
Sebagian Ulama berkata : kalau dikatakan Qu anfusakum : mencakup arti anak-anak, karena anak adalah bagian dari mereka. Maka hendaklah orang tua mengajarkan tentang halal dan haram dan menjauhkannya dari kemaksiatan dan dosa, juga mengajarkan hukum-hukum lain selain hal tersebut.

Semoga kita diberi kekuatan untuk saling mengingatkan dan menyemangati satu sama lain, mendidik anak anak kita dengan pendidikan akhak yang baik. Dan mengantarkannya menjadi pribadi muslim yang baik. Pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa. Aamiin.

Ditulis tanggal 13 Juni 2016, 8 Ramadan 1437 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar