Senin, 06 Juni 2016

Tiupan yang dihindari

Tadi malam saya melihat ada sebuah keluarga kecil, terdiri dari ayah, ibu dan anaknya yang masih sekitar 3 tahunan. Ada satu hal yang membuat saya agak sedikit kagum, si ibu rupanya sangat protektif terhadap si anak. Semua yang ada dihadapan si anak, dibersihkan dengan tisu basah anti bakteri. Mulai dari piring tempat makan, pisau dan garpu, tak ketinggalan pensil warna si anak juga tak luput dari pembersihan dengan menggunakan tisu basah tersebut.

Selang beberapa saat, giliran si ayah yang kelihatan repot membersihkankedua tangan mungil si anak dengan tisu basahnya. Dalam hati saya berpikir, betapa luar biasanya mereka memperhatikan kebersihan anak dan lingkungan sekitarnya, suatu contoh sikap yang bisa jadi bagi sebagian kita terlalu berlebihan. Tapi menurut saya, ga ada salahnya klo mereka begitu perhatian terhadap si kecil, toh memang dilingkungan kita begitu banyak bakteri dan juga virus yang berlalu lalang. Mencegah lebih baik dari pada mengobati bukan?

Selang beberapa lama, kekaguman saya berubah 180 derajat, tatkala si ibu, dengan menggunakan tangan kanannya, mengambil potongan pizza yang ada dihadapannya, kemudian ia meniup nya, kemudian ia memberikan makanan yang telah ia tiup itu ke si kecil.

Saya kaget dan sekaligus seran, dari pertama duduk hingga makanan dihidangkan, saya melihat betapa mereka berdua sangat protektif pada si kecil, akan tetapi setelah tau si ibu dengan entengnya meniup makanan kemudian di suapin ke si kecil, seketika saya langsung sedih dan prihatin.

Apaka mereka memang tidak tau atau bagaimana.

Padahal kegiatan meniup makananan adalah tidak diperkenankan, baik secara agama maupun sains. Dalam islam, dapat kita ketahui bahwa Dalam Hadits Ibnu Abbas menuturkan “Bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam melarang bernafas pada bejana minuman atau meniupnya”. (HR. At Turmudzi dan dishahihkan oleh Al-Albani).

Dalam sains kita ketahui bahwa ternyata dengan meniup makanan, sebetulnya kita telah mentransfer bakteri H. Pylori. Bakteri ini ternyata yang menyebabkan gangguan lambung mulai dari luka kecil hingga membesar menjadi tukak lambung. Yang mengerikan lagi, bakteri ini dapat dengan mudah menyebar melalui pernafasan. Nah kalo misalnya si ibu ternyata punya bakteri ini kemudian di transfer ke si anak melalui media makanan yang di tiup tadi, kemudian si anak sakit, jangan salahkan si anak yang bermain dengan benda benda di sekitarnya, atau bermain dan memasukan sesuatu ke mulutnya, ternyata masalahnya ada ditiupan makananan yang diberikan si ibu tadi.

Hal lainnya adalah penyebaran mikroorganisme. Pernafasan adalah salah satu jalan keluar bagi mikroorganisme, virus dan bakteri untuk menyebar dan menularkan pada manusia lainnya. Sebut saja virus TBC, virus berbahaya yang terkadang tak disadari oleh seseorang yang mengidapnya yang akan dengan mudah menular melalaui droplet dan pernafasan yang intens. Sedangkan makanan atau minuman adalah sesuatu yang jelas akan masuk kedalam tubuh, hmmmmmm..

Satu hal lagi, dengan meniup makanan, si ibu tadi juga telah mengkontaminasi makanan yang akan diberikan ke si kecil. Istilahnya mengkontaminasi dengan kotoran. Kotoran disini diartikan kotoran yang berada di mulut. Padahal mulut adalah tempat kita menghaluskan semua makanan yang juga dicampur dengan berbagai enzim untuk membantu menghancurkan makanan. Makanan yang hancur tak seluruhnya akan masuk kedalam lambung, pastinya ada sisa makanan yang terselip disela-sela gigi atau menempel di dinding-dinding mulut.kotoran ini yang akan mungkin terbawa ketika kita meniup makanan.

Dari sini saya berpendapat, protektif kepada anak sah sah saja dilakukan, terutama menghindarkan si kecil dari benda benda yang dinilai kotor, tapi juga harus diimbangi dengan pemahaman orang tua, bahwa satu hal yang menurut kita sepele ternyata bisa berakibat tidak baik terhadap si kecil, contohnya meniup makanan yang akan diberikan pada si kecil. Sebuah tindakan yang sudah lazim dilakukan diantara kebanyakan ibu pada anaknya. Yuk ah mulai sekarang biasakan tidak meniup makanan, baik itu untuk diri sendiri maupun si kecil.


#catatanrizal
#catatanpagi

Sumber bacaan:

http://m.log.viva.co.id/frame/read/aHR0cDovL3d3dy5rdW1wdWxhbm1pc3RlcmkuY29tLzIwMTUvMDIvamFuZ2FuLXRpdXAtbWFrYW5hbi1wYW5hcy1pbmkuaHRtbA==

http://ridwanaz.com/kesehatan/bahaya-meniup-makanan-minuman-panas-sunah-rosul/

https://komunitas.bukalapak.com/s/veu0tp/bahaya_meniup_makanan_minuman_panas_berikut_penjelasan_ilmiaahnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar